Search Engine Submission - AddMe rizka: Al Qaeda di Asia

Al Qaeda di Asia

Bom di Bali
Bom Di Bali Didalangi Al-qaida Asia Tenggara

Canberra, 13 Oktober 2002 22:02
PAKAR masalah terorisme dari Singapura Dr. Rohan Gunaratna berpendapat, peledakan bom di Bali dilakukan oleh kelompok jaringan Al-Qaida Asia Tenggara. Tindakan terorisme itu sengaja ditujukan kepada orang Barat dan Australia yang tengah berlibur di Pulau Bali, kata penulis buku Inside Al-Qaida itu dalam wawancara langsung dengan televisi ABC, Minggu.

Menurut Rohan, peristiwa peledakan bom di Bali itu membuktikan bahwa jaringan Al-Qaeda dan Jemaah Islamiyah (JI) sangat aktif di kawasan ini. Organisasi yang disebut JI telah melakukan investasi secara besar-besaran sebelum mereka melakukan operasi teror sebagai upaya memilih korban, katanya.

Kejadian itu, katanya, merupakan contoh yang jelas bahwa serangan bom itu ditujukan kepada orang Barat dan Australia.

Untuk itu, Rohan mengingatkan Pemerintah Australia untuk bekerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk memberantas jaringan terorisme.

Tanpa upaya menghancurkan organisasi terorisme itu, menurut Rohan, Australia akan menghadapi serangan teror bahkan di dalam negerinya. Hal itu hanya tinggal waktu saja dan ancaman akan datang kepada Australia jika jaringan teroris itu di negara tetangga tidak segera dihancurkan, katanya.

Beberapa hari lalu, Rohan mengemukakan, Australia telah dimasukkan dalam daftar sasaran yang akan diserang oleh kelompok teroris internasional melalui bantuan jaringan anggota kelompok itu yang kini berada di dalam negeri negara kanguru tersebut.

Pemerintah Australia seharusnya mendeteksi setiap kemungkinan kegiatan anggota Al-Qaida di negara itu, katanya. Australia telah masuk daftar target serangan Al-Qaida, kata Rohan.

Sejumlah orang anggota kelompok teroris itu telah diberikan tugas untuk masuk ke Australia dengan tujuan menghancurkan beberapa sasaran di negara itu, katanya.

Sumber informasi lain menyebutkan bahwa jaringan Al-Qaida Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah, mendukung jaringan (cells) yang beroperasi di Australia, ungkap Rohan.

Ia mengingatkan Pemerintah Australia agar waspada bahwa ancaman serangan teroris atas Australia cukup besar, namun hal itu tidak pernah dipikirkan sebelumnya.

Namun, PM Howard membantah pendapat Rohan tetapi berjanji melakukan investigasi setiap dugaan yang muncul.

"Kami belum pernah meneriman bukti dari semua ancaman itu beberapa bulan belakangan ini yang mengarah kepada risiko yang lebih besar," kata Howard kepada pers di Sydney.

Senada dengan itu, Jaksa Agung Australia dalam tayangan televisi yang sama mengatakan, pihaknya tidak melihat adanya dukungan bukti tentang potensi serangan terorisme atas Australia, tetapi mengakui sejumlah anggota Jemaah Islamiyah berkunjung ke Australia sebelum September 11 2001. [Dh, Ant]

Sumber dari :  http://www.gatra.com/2002-10-13/artikel.php?id=21371